Laman

Kamis, 09 Agustus 2012

Hidup Bagaikan Segenggam Garam di Dalam Air


Alkisah, ada seorang pemuda yang berwajah murung akhir-akhir ini. Ia mengerjakan segala sesuatu dengan gelisah dan tidak bersemangat, seakan banyak masalah yang ada di pikirannya. Gurunya yang bijaksana, memperhatikan kelakuan si pemuda dan mengajaknya berbicara. “Bapak perhatikan, kamu selalu murung. Bukankah banyak hal indah di kehidupan ini? Ke mana perginya wajah ceria dan bersemangat kepunyaanmu dulu?”
“Guru, belakangan ini hidup saya sedang penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang tidak ada habis-habisnya. Serasa tak ada lagi sisa untuk kegembiraan,” jawab pemuda itu sambil tertunduk lesu. Sambil tersenyum, sang guru berkata,”Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam di dapur. Bawalah kemari. Biar bapak coba perbaiki suasana hatimu itu.” Pemuda itu pun bergegas melakukan permintaan gurunya sambil berharap dalam hati mudah-mudahan gurunya memberi jalan keluar bagi permasalahan hidupnya.
Setelah itu, sang guru berkata, “Ambil garamnya dan masukkan ke segelas air itu, kemudian aduk dan coba kamu minum.” Wajah si pemuda langsung meringis setelah meminum air asin tersebut. “Bagaimana rasanya?” tanya sang guru dengan senyum lebar di bibirnya. “Asin, tidak enak, dan perutku jadi mual,” jawab si pemuda. Kemudian sang guru membawa muridnya itu ke sebuah danau di dekat tempat mereka. Danau itu begitu indah dan airnya bening karena sumber air alam yang selalu mengairi di situ. “Ambil air garam dan garam yang tersisa dan tebarkan ke danau,” perintah sang guru. Si pemuda dengan patuh memenuhi permintaan gurunya. “Sekarang, coba kamu minum sedikit air danau itu”. Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan meminumnya.
“Bagaimana rasanya? Terasakah garam yang kamu tebarkan tadi?”“Segar sekali,” jawab si pemuda sambil mengambil air dan meminumnya lagi. “Tidak ada rasa asin sama sekali!” Gurunya kemudian berkata, “Nak, segala masalah dalam hidup ini sama seperti segenggam garam. Tidak kurang tidak lebih! Rasa ‘asin’ sama seperti masalah, kesulitan, penderitaan yang dialami setiap manusia, dan tidak ada manusia yang bebas dari permasalahan dan penderitaan. Benar kan? Perlu kamu ketahui, berapa banyak rasa ‘asin’ dari penderitaan yang dialami setiap manusia sesungguhnya tergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Maka, jangan memiliki kesempitan hati seperti gelas tadi! Jadikan hatimu sebesar danau sehingga semua kesulitanmu tidak akan mengganggu rasa di jiwamu dan kamu tetap bisa bergembira walaupun sedang dilanda masalah. Nah, mudah-mudahan penjelasan gurumu ini bisa memperbaiki suasana hatimu.”
Pembaca yang Budiman, Seorang filsuf besar pernah berkata “Life is suffering. Hidup adalah penderitaan”. Memang, pada kenyataannya, segala sesuatu yang tidak sesuai dengan selera kita, membuat kita menderita. Kadar penderitaan setiap orang tentu berbeda. Semuanya tergantung dari cara pandang dan keikhlasan kita dalam menyesuaikan dengan selera kita. Maka selayaknya kita harus terus belajar dan memperluas wawasan kebijaksanaan, agar jangan samapai masalah yang menguasai kita. Tetapi kitalah yang mengendalikan masalah. Sehingga, masalah yang datang bukan lagi dipandang sebagai penderitaan, tetapi bagian dari kehidupan yang harus kita jalani.

Rencana Tuhan – SMS nyasar


 “Maaf salah sambung”. SMS itu masuk beberapa saat setelah saya mengirim SMS untuk seorang teman. Jawaban yang saya terima dari teman itu membuat saya bertanya-tanya. Mengapa teman saya mengatakan salah sambung?
Merasa tidak enak, saya mengirim SMS lagi untuk menyatakan permintaan maaf. Lalu saya cantumkan nama saya di akhir SMS dengan harapan jika itu benar nomor telepon teman saya, maka dia akan menyadari yang mengirim SMS tadi itu saya. Tak lama kemudian handphone saya berdering. Di layar muncul nomor teman saya. “Maaf Pak Andy, nama saya Wahidin. Saya bekerja di Imigrasi,” ujar suara di seberang sana. Ternyata nomor tersebut memang bukan nomor telepon teman saya. Setelah sedikit berbasa-basi saya meminta maaf lalu menutup pembicaraan.
Tidak ada yang istimewa dari peristiwa itu. Saya hanya heran mengapa bisa salah mencatat nomor telepon teman. Tapi sebulan kemudian saya mendapat SMS dari Pak Wahidin. Setelah mengingatkan bahwa SMS saya pernah nyasar ke handphone-nya, dia kemudian menginformasikan di sebuah desa di Subang ada seorang anak, usianya 9 tahun, yang selama ini menanggung derita karena mengalami kelainan di tubuhnya. Anak itu tidak punya anus. Kalau buang air besar melalui kemaluannya. “Mungkin Pak Andy bisa membantu,” tulis Pak Wahidin sembari menyertakan nama, alamat, dan nomor kontak anak tersebut.
Saya bilang saya tidak berjanji, tetapi akan berusaha mencari orang yang bisa membantu anak tersebut. Setelah itu, saya mengirim kisah anak tersebut via SMS ke seorang pimpinan sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan. Esoknya saya mendapat jawaban, “Pak Andy, saya masih di Italia. Bisakah saya dapatkan data lebih lengkap dari anak itu? Sesampai di Jakarta akan saya diskusikan dengan tim dokter.”
Dua minggu kemudian, tim Kick Andy sudah menjemput anak tersebut dan membawanya ke Jakarta. Pihak rumah sakit setuju untuk melakukan operasi. Untuk tahap pertama, akan dibuatkan “lubang pembuangan” di perut. Setelah itu baru dibuatkan anus untuk pembuangan permanen.
Tiga hari kemudian, saya menerima SMS dari pimpinan rumah sakit tersebut. “Alhamdulilah operasi berjalan baik. Semoga semuanya berjalan sesuai rencana”. Sejenak saya terhenyak membaca SMS tersebut. Ada rasa haru yang memenuhi relung hati. “Tuhan, terima kasih,” gumam saya dalam hati. Sungguh saya tidak menyangka semua berjalan begitu cepat dan lancar. Bahkan pihak rumah sakit memperlakukan Ani sangat istimewa. Semua kebutuhan Ani dan ayahnya selama di Jakarta semuanya ditanggung rumah sakit.
Malamnya saya merenung. Ah, kalau dipikir seringkali rencana Tuhan sulit dipahami akal manusia. Termasuk sulit bagi saya memahami mengapa saya salah mencatat nomor handphone teman saya. Sulit memahami mengapa Pak Wahidin yang saya kenal gara-gara salah sambung menginformaskan kondisi seorang anak nun jauh di sebuah desa
kecil di Subang yang membutuhkan pertolongan. Juga sulit dipahami oleh akal manusia respon rumah sakit yang bersedia melakukan operasi gratis. Padahal, operasi semacam itu tentu membutuhkan biaya yang besar. Pimpinan rumah sakit itupun baru saya kenal dan kami baru sekali bertemu.
Akal manusia memang tidak akan pernah mampu mencerna rencana Tuhan. Rencana Tuhan hanya mampu dicerna melalui iman. Karena itu saya meyakini semua yang terjadi itu bukan sesuatu yang kebetulan. Sejak saya salah mencatat nomor telepon teman, sebenarnya Tuhan sudah “mengatur” untuk mempertemukan saya dengan Ani. Kemudian melalui SMS “nyasar”, Tuhan menghubungkan saya dengan Pak Wahidin. Melalui Pak Wahidin Tuhan memberi tahu ada seorang anak di Subang yang membutuhkan bantuan. Kemudian Tuhan “memerintahkan” saya untuk menghubungi pimpinan rumah sakit tersebut. Lalu semuanya berakhir dengan operasi oleh tim dokter terhadap Ani.
Sejak awal, Tuhan sudah mengatur semuanya untuk Ani. Pak Wahidin, pimpinan rumah sakit, dokter-dokter yang mengoperasi, dan semua pihak yang ikut membantu — termasuk saya — hanya mendapat “tugas” untuk menolong Ani. Setelah memahami semua itu, saya lalu tersenyum. “Terima kasih Tuhan, Engkau telah mengikutsertakan aku untuk menjalankan suatu misi mulia.”

SETIAP KEMENANGAN BUTUH KESABARAN

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran…


“Ayah, ayah” kata sang anak… “Ada apa?” tanya sang ayah…..


“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek.…


aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…


aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman-temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…


aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…


Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.

Dan akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…

“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya. ” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”


” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”

” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu. Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melewati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”

” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda yang kuat, yang tetap tabah karena ia tahu ada Tuhan di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”

” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ” Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya

Minggu, 15 April 2012

Cara bikin bingkai atau frame dengan memanfaatkan kayu bekas


Namun bila kita sudah mahir dalam membikin fram atau bingkai dan kita akan memproduksinya secara masal untuk tujuan dijual atau untuk tujuan menghasilkan rupiah tentunya kita membutuhkan banyak bahan kayu bekas ini. Kita tidak bisa mengandalkan gudang atau sekeliling rumah kita tentunya tapi kita bisa mendapatkan kayu limbah ini pada lapak-lapak yang menjual bahan-bahan bekas khususnya kayu.

  Sangat banyak dan bermacam limbah kayu yang dijual, tapi kalau kita ingin memproduksi secara masal tentunya kita membutuhkan jumlah dan stok bahan kayu yang setabil. Untuk itu kita bisa tentukan kayu jenis mana yang akan kita pakai.kalau saya biasa pakai kayu jenis jati belanda yaitu kayu bekas palet exs petikemas barang import yang biasa saya dapatkan dari pedagang kayu bekas.

  Kayu jati belanda bekas petik kemas atau yang biasa disebut kayu palet ini sangat kuat motif seratnya kelihatan jelas dan tidak mudah melengkung. Saya sangat senang bila melihat tumpukan kayu-kayu palet ini, untuk saya manfaatkan menjadi bingkai dari hasil karya kaligrafi saya. Ukuran kayu yang saya biasa pakai untuk bikin bingkai atau frame ini yaitu dengan lebar 7 atau 8 cm sedang ketebalanya 3 cm.

  Karena dengan menggunakan ukuran kayu tersebut bingkai hasil karya kita tampak kekar, lebar dan artistik bila digabungkan dengan kaligrafi timbul emas saya dan jangan heran kalau kaligrafi dengan bingkai kayu bekas palet ini sudah terjual ribuan biji. Finishing yang halus membuat kaligrafi dengan frame kayu palet ini tampak berkilau dan menarik hati yang melihatnya.

  Sebelum  kita mulai bikin bingkai ini kita perlu menyiapkan bahan-bahan :
1. Kayu bekas
2. Amplas kasar dan amplas halus.
3. Paku
4. Gun stepler (optional)
5. Lem kayu (optional)
6. Cat acrilic(bisa gunakan cat tembok bila belum bisa bikin cat yang ok)

   Selain bahan-bahan diatas kita juga  membutuhkan peralatan seperti:
1. Gergaji kayu (bila sudah profesional bisa dengan gergaji siku )
2. Palu kecil.
3. Siku ( bila tidah punya bisa dengan manfaatkan lantai kramik )
4. Mesin profil / perpil / ( optional )
5. Meteran
6. Pensil
7. Cutter / Kater

  Setelah bahan dan peralatan siap baiklah kita mulai coba bikin bingkai ukuran 60 x 90 cm :
1. Memotong kayu bekas
A. Sebelum memotong, Anda bisa beri garis tanda dulu dengan pensil yang telah di ukur sudut dengan menggunakan siku tapi bila tidak ada alat siku sobat bisa gunakan garis lantai keramik anda. Letakkan kayu bekas anda sejajar lurus pada garis lantai setelah itu tarik garis diagonal dengan memanfaatkan pojok dari setiap lantai dan kayu siap dipotang. Supaya hasil bingkai kayukita artistik dengan model menonjol pada bagian dalam maka dalam memotong kayu harus sobat ganjal dengan sesuatu seperi kayu kecil, pensil atau batre bekas yang kecil.
B.  Setelah  itu ambil meteran dan ukur pada bagian dalam kayu sepanjang 60cm beri garis siku dan kita potong lagi dengan di ganjal tentunya. Setelah semuanya terpotang yaitu 2 x ukuran 60 cm dan 2 x ukuran 90 cm maka kayu bingkai siap kia gabungkan.

2. Menggabungkan kayu bekas
Sambung atau gabungkan setiap pojok dari kayu bekas anda dengan diganjal dengan sesuatu sehingga sambungan tidak goyang setelah diberi lem kayu pada kedua sisinya. Nah bingkai atau frame yang kita bikin sudah mulai berbenuk.

3. Memberi garis lengkung pada kayu bingkai
Gunakan mesin perpil sobat, perpil atau profilah pada bagian sisi dalam bingkai kayu kita bagian luar juga bisa perpil juga bila anda mau.

4. Pengamplasan
Mengamplas bingkai kayu bekas kita dilakukan dua tahap yaitu menggunakan amplas kasar dahulu kemudian menggunakan amplas yang halus bila tidak ada lobang / luka pada kayu tapi bila ada, dempul dulu..

5. Finishing
Bingkai kayu bekas kita sudah setengah jadi, kita bisa menggunakan cat semprot untuk memberi motif tipis pada bingkai kayu kita, kalau ingin bingkai kayu kita tampak natural bisa kita panaskan menggunakan api sampai muncul garis-garis motif alami kayu, abis itu silahkan kalau mau di pernis.

Untuk Hidup yang Lebih 'Hidup'


Mari kita lihat orang-orang hebat.  Apa saja yang membuat mereka ( dan anda ! ) bisa semangat setiap saat.  Beberapa prinsip di bawah ini akan sangat membantu:

 1.       Kesadaran
Pernah nonton pertandingan sepakbola?  Sebagai penonton, kita bisa melihat bagaimana seluruh pemain bergerak memperebutkan bola, saling oper, berlari, berkelit, bertahan, dan sesekali nyikut lawan.  Kita bisa melihat kesalahan-kesalahan para pemain. Juga melihat kehebatan-kehebatannya.  Kita berteriak gembira bila para pemain melakukan kehebatan.  Kita juga teriak – tapi kecewa atau  marah – bila mereka melakukan kesalahan.
Nah, saudara bisakah anda bayangkan bila anda menjadi penonton, sekaligus pemain sepakbola tadi?   Bila anda bisa melakukannya untuk hidup sehari-hari anda, itulah kesadaran.  Para pemain sepakbola yang hebat punya kesadaran yang tinggi.  Secara fisik, mereka memang berada di lapangan, bergerak seperti para pemain yang lain.  Tapi kesadaran mereka juga bergerak.  Mereka sadar atas fisik mereka dan apa yang mereka pikirkan dan rasakan.  Mereka ’memantau’ semua pergerakan pemain-pemain yang lain.  Itulah yang membuat mereka berada di posisi yang tepat.
Ketika anda sadar sepenuhnya atas diri anda, maka anda menjadi tuan bagi diri anda sendiri.  Anda jadi pemimpin bagi diri anda sendiri.  Anda mengambil kendali diri anda.  Anda bukan hanya sadar atas fisik, pikiran, dan perasaan anda.  Anda bahkan sadar atas pertempuran di dalam diri anda.  Yap, pertempuran dalam diri antara ego (nafsu) dan nurani anda.  Anda tahu di dalam diri anda ada pertempuran.  Anda jadi penonton pertempuran itu.  Kepada siapa anda berpihak terserah anda.  Anda punya kekuatan untuk memilih salah satu diantara keduanya, atau tidak memilih sama sekali.  Kekuatan untuk memilih tersebut adalah Free Will (Kebebasan Berkehendak/Memilih)

 2.      Free Will Misalnya Anda bertamu ke rumah saya.  Saya tawari anda minum : “Mau minum apa?  Teh atau Kopi?”  Apa jawaban anda?  Bila anda menjawab teh, maka anda baru menggunakan kekuatan Free Choice (Pilihan Bebas).  Begitu juga bila anda menjawab kopi, free choice.  Anda memang bebas mau milih minum apa, tapi pilihannya dibatasi oleh saya yang menawari.
Anda disebut mengaktifkan Free Will, bila anda menjawab : “Kalau saya minta minumnya Jus Durian, Pak Supardi nggak keberatan kan?”  Nah, pilihan anda sudah keluar dari batas yang saya buat.  Free Will anda telah aktif.
 Free Will adalah kekuatan anda untuk bebas memilih hal-hal yang baik untuk anda.  Orang yang telah sadar dan free will-nya aktif, maka ia akan dengan mudah memilih memihak pada nurani untuk mengalahkan dan mengendalikan ego (nafsu).  Dua hal ini lah (kesadaran dan free will) yang membuat orang-orang hebat selalu bisa bertahan dan keluar dari berbagai kesulitan.

3.       Keyakinan
Seorang pengamen jalanan memenangi Indonesian Idol.  Yap, itulah yang telah Aris buktikan pada kita semua.  Darimana kemenangan itu bermula?  Keyakinan!.  Keyakinan Aris lah yang membakar dirinya untuk ikut audisi dan menjalani proses dengan penuh semangat.  Keyakinan bagaimana?  Keyakinan bahwa ia layak dan berkemampuan untuk menjadi Indonesian Idol.  Dan keyakinannya pun benar dan terbukti.
 Di Indonesia ini, banyak pengamen lain yang mungkin punya kemampuan yang lebih hebat dari Aris.  Tapi mereka tak punya keyakinan.  Akibatnya, mereka tidak bertindak.  Mereka diam dan menjadi penonton saja.  Itulah sebabnya, kenapa kemampuan bukan faktor utama dalam membentuk keyakinan yang membakar.  Jadi apa faktor utamanya?  FREE WILL.  Free Will membuat siapapun bisa memilih untuk yakin bahkan bila berbagai faktor lainnya justru membuat tidak yakin.
Jadi bila anda miskin, buruk rupa, cacat, pendidikan rendah, tinggal di kampung, dilecehkan oleh banyak orang – termasuk orang tua anda yang seharusnya mendukung anda, intelektualitas (IQ) rendah dan penyakitan, anda masih bisa memilih untuk yakin dan punya mimpi meraih sukses besar.  Bahkan menjadi yakin adalah satu-satunya harapan anda untuk meraih sukses itu.
Ketika keyakinan anda tak tergoyahkan, semangat anda akan terus terbakar setiap saat.  Memang api semangat itu sesekali redup.  Tapi ia tak akan pernah mati.  Ia bahkan terus membesar.

 4.       Tujuan yang membakar.
 Tak ada tujuan, tak ada semangat!  Hidup tanpa tujuan apapun akan melemahkan anda.  Anda hanya akan menjalani rutinitas yang sangat membosankan.  Bahkan punya tujuan pun belum tentu membuat anda semangat setiap saat.  Anda bukan hanya butuh sekedar tujuan.  Anda butuh tujuan yang membakar.  Tujuan yang membuat anda tidur larut malam dan bangun shubuh.  Tujuan yang sangat penting untuk diri anda.  Tujuan yang bisa membuat anda rela berkorban apapun deminya.  Nah, tetapkan lah tujuan yang seperti ini, dan semangat anda meraihnya tak akan pernah padam.  Sang semangat akan terus membara dan membakar anda.

5.       Tekad
Tekad, niat super kuat yang membuat anda bertahan dalam badai apapun dalam mencapai tujuan anda. Tekad adalah sebuah kesadaran akan kesulitan yang akan menghadang di perjalanan.  Dengan tekad, anda justru akan semangat ketika kesulitan menghadang.  Anda sadar, hanya dengan mengatasi berbagai kesulitan lah, maka keinginan anda akan tercapai.  Justru dengan kesulitan lah anda menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih mampu, lebih yakin, dan lebih bersemangat.  Anda juga sadar bahwa manusia memang diciptakan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan besar.  Itulah kepercayaan Tuhan pada manusia yang terbesar.

  6.       Disiplin
Disiplin berarti hanya melakukan hal yang benar dan penting untuk anda.  Tidak masalah apakah hal yang benar dan penting itu anda sukai atau tidak.  Dan memang sangat mungkin hal yang benar dan penting itu justru tidak menyenangkan, membuat anda menderita dan menimbulkan kesakitan-kesakitan fisik, mental, finansial, dan sosial.  Tapi disiplin benar-benar membebaskan jiwa anda.  Dan jiwa yang bebas merdeka membuat anda semangat setiap saat.
 Saya bangun tidur sebelum shubuh.  Dan ini – awalnya – sangat tidak menyenangkan.  Ketika alarm di HP saya berteriak-teriak, fisik saya masih ingin tidur.  Demikian juga dengan pikiran dan perasaan saya.  ”Ah, lagi enak nih.  Lima menit lagi deh”.  Untungnya, saya sadar, menggunakan freewill untuk memihak nurani.  Maka setiap hari, saya pun disiplin bangun sebelum shubuh.  Dan di setiap harinya, saya benar-benar merasa tenang dan bahagia.  Memang, ketika kita berhasil mengatasi kesulitan, maka itulah imbalannya.  Dan imbalan itu benar-benar sepadan.

 7.       Fokus
Fokus adalah sebuah janji untuk berada di jalur anda, apapun yang terjadi di jalur itu.  Bila anda telah memilih untuk berbisnis jualan sayuran misalnya, maka tetaplah di jalur itu, meski berbagai kesulitan menghadang.  Ketika anda tetap di jalur anda (fokus), maka anda akan lebih ahli dari waktu ke waktu.  Berbagai kesulitan di jalur anda itu telah anda kenali, dan anda ahli dalam mengatasinya.  Anda bahkan terus makin cepat dalam melakukannya.  Anda memang menapaki jalur anda dari nol.  Tapi tingkat anda terus meningkat.  Anda tidak pernah kembali ke tingkat nol lagi.  Itulah keuntungan fokus.
Masalah dengan orang yang tidak fokus adalah mereka harus memulai dari nol terus menerus untuk berbagai jalur yang mereka pilih.  Dan ini jelas menghamburkan sumberdaya.
 Nah, saudara... selamat bersemangat.  Setiap saat!!!


Universitas Kehidupan


Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar tentang KETULUSAN.

Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kau sedang belajar KEIKHLASAN.

Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau sedang belajar tentang MEMAAFKAN.

Ketika kau harus lelah dan kecewa, maka saat itu kau sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.

Ketika kau merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kau sedang belajar tentang KETANGGUHAN.

Ketika kau harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kau sedang belajar tentang KEMURAH HATIAN.

Tetap semangat!
Tetap sabar!
Tetap tersenyum!
Terus belajar!

Karena kau sedang menimba ilmu di universitas kehidupan!

TRUE STORY OF LIZARD


Giovan Pratama 05 April jam 12:25

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang.

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok.

Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku.



Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun???



Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.

Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!



Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya ....astaga!!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta...cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban.



Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.



Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, saudara lelaki, saudara perempuan.....Berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi.

JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI!!!



Sebuah catatan dari Cae Hiew "Cinta membuat jiwamu muda kembali dan menghilangkan semua keriput"

From : Circle Of Journey


Artikel ini diambil dari kiriman :Theo sumbara




DIPOSTKAN OLEH GRUP :
PERUBAHAN HIDUP MANUSIA UNTUK MENJADI LEBIH BAIK

SALAM PERUBAHAN HIDUP MANUSIA UNTUK MENJADI LEBIH BAIK

^^