Laman

Minggu, 15 April 2012

Cara Pikiran Kita Mengolah Informasi


Kita senantiasa menggunakan 5 indra untuk menerima informasi dari luar yaitu melalui : mata, telinga, perabaan, penciuman dan pengecapan. Dalam istilah NLP kita menyebutnya sebagai :

1. Penglihatan : Visual (V)   2. Pendengaran : Auditory (A)   3. Rasa/perabaan : Kinesthetic (K) 4. Penciuman : Olfactory (O) 5. Pengecapan : Gustatory (G)

Kelima macam fungsi indra itu disebut sebagai representational systems. Semua manusia memiliki 5 rep system yang lengkap. Namun ternyata orang lebih suka hanya mengoperasikan beberapa rep system dalam suatu waktu dan mengabaikan sejumlah stimuli yang lain.

Alasan mengapa kita menyebutnya sebagai rep system karena kelima hal ini merepresentasikan realitas kepada kita didalam benak / otak kita. Agak aneh memang, bahwa sebenarnya kita ini tidak tahu yang namanya realitas itu apa? Karena kita hanya tahu apa-apa yang sudah kita filter (dengan indra, belief, persepsi) dari realitas dunia luar kita.

Setiap yang kita alami direpresentasikan secara internal oleh sistem syaraf kita. Tanpa kita sadari kelima indra ini secara konstan menerima dan memproses informasi tentang dunia dan tentang kita.

Oleh karena body – mind adalah suatu bagian dari sistem yang tak terpisahkan, maka apapun yang terjadi pada salah satu bagian akan memiliki efek pada bagian yang lain. Misalkan, kita tidak dapat berpikir tentang sesuatu hal tanpa diikuti oleh respon fisik tertentu, demikian juga sebaliknya.

Terkadang kita tidak mendengar apa yang tidak kita ingin dengar, inilah yang kita sebut sebagai filter, disinilah terjadinya perbedaan antara mendengar dan mendengarkan. Karena filter visual, maka kita juga tidak melihat apa yang tidak kita ingin lihat, inilah perbedaan antara melihat dan memperhatikan.

Dalam kehidupan, dari kelima rep system itu hanya tiga yang menonjol, yaitu V, A dan K, karena O dan G sangat jarang digunakan. Sehingga kita memasukkan O dan G kedalam kategori K. Inilah yang disebut sebagai konsep VAK dalam NLP, konsep ini sangat terkenal, bahkan banyak orang mengira NLP hanyalah VAK ini.

Preferred SystemMenariknya, dalam berkomunikasi seseorang akan menggunakan sejenis kode-kode rep system pilihan mereka. Ada orang tertentu yang lebih suka menggunakan indera mata dalam memahami sekitar, mengingat informasi dan mengambil keputusan. Dengan demikian rep-system-nya akan lebih cenderung didominasi oleh hal-hal yang sifatnya Visual. Dalam bahasa NLP, orang ini akan disebut sebagai orang dengan preferensi visual (Visually Preferred System)

Jadi jika dicermati, dalam berkomunikasi kita akan temui beberapa preferensi, orang dengan preferensi V (Visual), orang dengan preferensi A (Auditorial), dan orang dengan preferensi K (Kinestetik).

Beberapa pemula yang belajar NLP akan suka menyebut ada orang type V, type A dan type K. Istilah “type” cenderung menimbulkan salah kaprah dan miskonsepsi, karena kesannya jika orang tipe V maka ia bukanlah A atau K. Padahal kenyataannya tidaklah demikian, orang berpreferensi V tetaplah memiliki rep system A ataupun K dalam cara ia memahami dunia, mengingat memori dan mengambil keputusan. Hanya saja ia lebih suka (prefer) untuk menggunakan rep-system V dibandingkan dengan yang lainnya.

Tanda-tanda rep system

Dalam upaya mengenali apakah pref-system sesorang, kita dapat melihat dari pilihan kata yang dipergunakan, dan bahasa tubuh khususnya gerakan mata. Sebagai contoh, orang-orang yang pref-system-nya V, akan cenderung menggunakan kata-kata dengan predikat V seperti (kelihatannya, nampaknya, pengamatanku, dll). Demikian pula ia juga akan suka mengunakan berbagai kata yang mencerminkan penggunaan mata, seperti : indah, terang, cerah dan sebagainya.

Untuk orang berpreferensi A, akan banyak menggunakan kata-kata berpredikat A (kedengarannya, perkataanmu, dll) dan kata-kata yang mencerminkan penggunaan telinga. Sedangkan untuk orang berpreferensi K akan banyak menggunakan predikat K (perasaanku, rasanya, dll) dan kata-kata yang mencerminkan penggunaan rasa.

Rapport / KearabanJika Anda dapat mengenali kode preferred system lawan bicara Anda, maka Anda dapat berkomunikasi dengan sangat lancar dengannya. Caranya adalah dengan melakukan penyelarasan (pacing) dari kata-kata dan bahasa tubuh Anda sesuai dengan cara lawan bicara Anda.

Saat Anda menyelaraskan kode verbal seseorang dengan menggunakan kata-kata dari rep system yang mereka pilih, maka mereka tidak usah meng-uncode untuk membuatnya bisa dimengerti. Inilah dasar dari rapport, yakni menggunakan rep system yang sama yang dipakai orang lain yang berkomunikasi dengan mereka.
Kegagalan adalah kecelakaan kecil, putus asa itu kecelakaan besar