Berbicara soal bisnis, ekonomi dan
investasi dalam sudut pandang Fengshui sebenarnya adalah berbicara soal
perubahan yang dikaitkan dengan interaksi elemen. Elemen yang dimaksudkan
disini adalah Lima Elemen yang menjadi symbol dari berbagai aspek dan fenomena
kehidupan, dikenal dengan nama Wu Xing?? ( baca : U Sing ).
Perubahan terjadi sejalan dengan
adanya Aksi. Setiap Aksi akan menimbulkan Reaksi. Saat kita melakukan Aksi atau
Aktifitas Tertentu berarti pada saat itu kita sendiri sedang melakukan suatu
langkah perubahan. Apapun tindakan atau langkah yang kita ambil pastilah akan
menghasilkan Reaksi atau Kejadian atau Perubahan Baru. Setiap tindakan yang
berbeda tentulah akan menghasilkan Kejadian / Perubahan Baru yang berbeda-beda.
Termasuk dalam hal ini adalah tindakan untuk mensiasati pertumbuhan bisnis dan
ekonomi kita.
Metode Fengshui memungkinkan kita
untuk mengola dan merekayasa Perubahan Baru dengan mengacu pada konsep
penjabaran elemen. Akan menguntungkan atau tidaknya Perubahan Baru ini,
tentunya ditentukan sekali oleh sejauh mana kualitas pengetahuan dan kemampuan
kita dalam mengola dan mensiasati elemen yang ada disekitar kita.
LIMA ELEMEN memiliki cakupan yang
luas. Proses transformasinya meliputi semua bentuk-bentuk fisik, senyawa, gerak
& perubahan semesta dengan segala isinya. Segala fenomena yang ada di
Langit, Bumi dan Kehidupan Manusia semuanya bisa di simbolkan ke dalam Lima
Elemen ini. Tidak ada satu halpun yang tak bisa dijabarkan kedalam format Lima
Elemen. Hampir semua ilmu metafisika China Kuno selalu mendasari konsep
perhitungannya dengan keberadaan Lima Elemen yang terdiri atas Kayu, Api,
Tanah, Logam dan Air yang disertai dengan pengkondisian Yin &Yang ( Negatif
& Positif ).
Di antaranya, yang populer di
kalangan masyarakat antara lain; Bazi ( baca : Pa Che ), Fengshui, Ziwei Doushu
( baca: Chewei Tousu ), Qimen Dunjia ( baca : Cimen Tuncia ), Liu Ren, Dongshu
( baca : Tungsu ), Mianxiang ( baca : Miensiang ), Akupunktur, dll. Ke semua
ilmu ini sesungguhnya merupakan pecahan dari sebuah Ilmu China Kuno yang sangat
legendaris yang terjemahan kitab aslinya telah banyak dialihbahasakan ke
berbagai bahasa manca negara, yaitu Yi Jing?? ( baca : I Ching ) - Ilmu yang
mengupas secara detail tentang berbagai proses & fenomena perubahan,
termasuk perubahan karakter dan jalan kehidupan manusia.
Dua yang disebut pertama, Bazi dan
Fengshui adalah cabang ilmu Yi Jing yang paling populer dan dikenal luas di
banyak kalangan. Bazi dan Fengshui mempunyai spesifikasi keilmuan yang berbeda
tapi sama-sama mempunyai pengaruh yang begitu kuat bagi klualitas keberuntungan
seseorang. Bazi menekankan pada penggambaran komponen elemen pribadi / individu
sedang Fengshui lebih kepada elemen lingkungan yang melingkupi aktivitas dan kehidupan
setiap individu, termasuk diantaranya elemen rumah, tata ruang kantor, dlsb.
Konsep simbolisasi Lima Elemen ini
diperkenalkan untuk pertama kalinya dalam falsafah Yi-Jing / I Ching terhitung
sejak sekitar 5000 tahun yang silam. Lima Elemen ini memiliki 2 (dua ) hukum
transformasi elemen yang baku dan menjadi kunci bagi alur perhitungan matematis
logisnya yaitu Siklus Transformasi yang bersifat Membangun dan Merusak.
Ke depan nanti, pemahaman atas sirkulisasi kedua hukum ini akan menjadi hal
yang begitu penting bagi kita, khususnya bagi anda yang ingin memahami lebih
jauh akan proses dan logika perhitungan Bazi, Fengshui maupun Ilmu Metafiska
China kuno lainnya.
Saya merasa terpanggil untuk
menurunkan tulisan tentang kedua siklus transformasi ini karena penting untuk
diketahui dan di jiwai oleh siapa saja yang berminat menggeluti logika
pemikiran Bazi / Fengshui secara rasionil dan matematis. Siklus transformasinya
, sbb:
A.
Siklus Membangun / Menghidupi
Kayu --> Api --> Tanah -->
Logam --> Air --> Kayu
Logikanya : Dengan adanya
tumbuh-tumbuhan (Kayu) berarti memunculkan peluang untuk terjadinya pembakaran
(Api). Ini dijabarkan sebagai Kayu menghidupi Api. Lahar gunung berapi yang
mengering / memadat ( Api ) pasti akan membuat lahan pertanian (Tanah) nya
menjadi subur. Ini berarti Api berperan menyuburkan / menghidupkan Tanah. Dari
Tanah diperoleh berbagai mineral, batu-batuan / permata (Logam). Ini diartikan
sebagai Tanah menghasilkan / menghidupkan Logam. Logam dalam wujud fisiknya
bisa diolah menjadi panci, wajan, dandang, langseng, dll yang akan berfungsi
menjadi benda untuk menampung air. Logam dapat juga diartikan sebagai lapisan
sedimen batu-batuan alam yang dapat membentuk / menjaga / mengalirkan aliran
air tanah. Berarti Logam berperan menghasilkan / menghidupkan Air. Air adalah
zat yang dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan (Kayu). Jadi artinya Air
menghidupkan Kayu.
B.
Siklus Merusak / Membunuh
Kayu --> Tanah --> Air -->
Api --> Logam --> Kayu
Logikanya : Akar pepohonan (Kayu)
yang besar menembus kuat ke dalam bumi (Tanah), berarti Kayu merusak Tanah.
Tanah yang kering menyerap air hujan atau dapat juga berperan untuk untuk
membendung aliran sungai (Air). Berarti Tanah memiliki kekuatan untuk
mengendalikan / menekan / membunuh Air. Air dapat memadamkan kebakaran. Jadi
sifat Air merusak / membunuh Api. Api mampu melebur segala jenis perhiasan dari
emas, perak, dlsb (Logam), maka disebutlah Api merusak Logam. Logam yang bisa
diwujudkan sebagai kapak, golok, pisau ataupun pedang adalah senjata yang dipakai
untuk menebang / memangkas pohon (Kayu), dicerminkan sebagai Logam merusak
Kayu.
Setiap insan mempunyai komponen
elemen pribadi yang berbeda-beda. Merujuk pada format kedua siklus di atas,
bila kita kaitkan dengan elemen pribadi yang dimiliki setiap orang, sebenarnya
dari sejak awal kita sudah dapat memperkirakan kualitas jalinan komunikasi atau
keharmonisan hubungan yang akan terjalin diantara setiap individu.
Contoh Pria A yang berelemen pribadi
Kayu ingin menjalin kerja sama bisnis dengan Pria B yang elemen pribadinya
Logam. Bagaima kelangsungan kerjasamanya ? Jawabanya : Kemungkinan besar si A
akan tak tahan berlama-lama menjalin kerja sama dengan B, ia akan banyak stress
dan selalu berada di bawah tekanan / dominasi si B yang terlalu kuat mengendalikan
dirinya. Hubungan mereka merupakan cerminan dari interaksi elemen Logam dan
Kayu yang masuk dalam kategori siklus merusak, dimana Logam bekerja merusak
Kayu.
Lalu jika mereka itu menjalankan
kerja sama bisnis yang bergerak di bidang Air, semisal perikanan ? Bagaimana
jadinya ? Jawab : Ini akan menjadi lebih baik, hubungan kerjasama nya bisa
berjalan lebih langgeng. Karena dalam hal ini akan terjadi tiga perpaduan
elemen yang saling menunjang, yaitu Logam yang menghidupkan Air lalu dilanjut
dengan Air menghidupkan Kayu. Terjadilah interaksi yang lebih menjanjikan
ketimbang mereka berdua, misalnya menjalankan bisnis disektor Api. Yang pilihan
kedua ini tentulah lebih buruk. Ada situasi dimana Kayu akan membuat Api (
bisnisnya ) menjadi besar tapi di sisi lain Api akan menghancur lebur kan
Logam.
Contoh lain bisa saja kita
kreasikan. Yang jelas setiap aktifitas yang dilakukan manusia selalu saja bisa
dijabarkan ke dalam format elemen maka mencermati dan mensinergikan perpaduan
antar elemen, dalam dunia Bazi & Fengshui, ini hal yang bisa diterima
secara logis sebagai upaya untuk merekayasa perubahan menuju kualitas hidup
yang lebih baik atau dalam istilah populernya adalah untuk lebih mengoptimalkan
keberuntungan. (bt/st)
Note: Penulis adalah Praktisi,Konsultan
& Guru Bazi dan Fengshui dan ini adalah artikel asli / orisinil dari
penulis yang sempat di turunkan ke Mingguan KONTAN pada medio Desember 2008 yl.